Red Bobblehead Bunny Kasyafa Firesa's Blog: Puisi 1: Cukup, Selamat Tinggal!

Thursday, April 10, 2014

Puisi 1: Cukup, Selamat Tinggal!


Dan cinta itupun berakhir semu
Tertutup gulita awan yang kian temaram
Tersibak kabut tebal yang membutakan jejakku
Angin?
Huft, Ia hanya bisa menerpa helaian tipis rambut hitamku
Mengacuhkanku, bahkan walau aku terjatuh
Hujan?
Ia hanya menghilangkan tapak langkahku yang melunglai
Semakin pertebal tirai perpisahan, antara aku dan engkau
Bulan?
Ia menemaniku kala aku terlelap
Terdiam menjelajah dunia mimpiku yang tiada batas
Melengkungkan senyum indahmu, yang menyiratkan senyum di wajahku
Mentari?
Ia yang menyinariku, kala hatiku gelap atas sikap dinginmu
Ia yang menghangatkanku, kala aku rindu akan pelukanmu
Ia yang tak lelah menatapku
Ia yang selalu menyegarkanku
Dan ia yang menemani bayang diriku, yang terus melangkah mencarimu

Ini,
Inilah saatnya
telah tiba watuku untuk bersuara
Ungkapkan cerita yang telah lama tersibak awan gelap 
Tenggelam dalam samudera kesedihan yang kian mendalam

Hay,
Dengarkan aku, ya?
Celotehan kecil ini untukmu lho,
Hanya unukmu, kaum adam yang dulu kuimpikan

Kini,
Waktu menyadarkanku bahwa aku semakin dewasa
Telah kujelajah dunia luar yang kaya makna
Telah kutelaah setiap detil yang terjadi
Menemukan beragam rasa
Untaian berbagai kisah
Ciptakan berjuta tawa
Dulu, itu semua kulakukan denganmu
Sekarang?

Aku tahu,
Aku tahu mengapa kita takkan bersama
Aku paham,
Aku paham mengapa Tuhan tak menyatukan kita
Aku mengerti,
Aku mengerti apa yang kau mau, dan apa yang kau rasa

Tapi, mungkin engkau lupa
Engkau lupa bahwa aku adalah wanita
Dengan sejuta rasa peka
Dengan sepuluh juta torehan cinta
Dan dengan seratus juta cinta yang terangkai tentangmu

Aku sadar,
Apa yang kumau takkan pernah selalu terjadi
Aku sadar,
Diriku yang terlalu lemah, tak mampu mendampingi jiwamu yang kuat
Dan aku juga sadar,
Bahwa Tuhan akan selalu sayang padaku
Ia tahu apa yang terbaik
Dan akan selalu memberikan yang terbaik untukku

Dan...
Detik demi detik terus bergulir
Membawaku berjalan pada lorong waktu
Menuju garis akhir, untuk memisahkanku denganmu

Aku tahu duniamu
Dan aku tahu duniaku
Kita berbeda, maka, kita takkan bisa bersama
Walau waktu telah terbuang sia
Walau telah kuhabiskan bermilyar detik untukku menanti
Menanti akan cinta yang mustahil
Menanti akan sesuatu yang tak pasti

Terimakasih, kak..
Perjuanganku untuk cintamu

Begitu 'menampar' batinku dengan torehan makna tajam
Bahwa "Kita Takkan Pernah Bisa Bersama"

I love you,
Since the first time I understand "What is Love?"

---

Aku mencintaimu,
Sejak pertama kali aku mengerti "Apa itu cinta?"



:::Kasyafa Firesa:::kasyafa13.blogspot.com:::
 



No comments:

Post a Comment